Kukabar rahasia
Mengapa begitu aku mencintaimu
Ia gairah kepada hidup, hingga kunamai kabar
Sekaligus hasrat kepada maut, hingga kunamai rahasia
Kau ragu mendengarnya?
Kukabar rahasia
Kukabar rahasia
Mengapa begitu aku mencintaimu
Hingga kusampaikan niat suci
Mengajakmu ke taman kecilku yang penuh aneka bunga
Kursi hanya cukup kita berdua
Cahaya sang sinar dan desah angin mengalir lembut dari kepak sayap kupu-kupu
yang bisikkan kata sukacita padamu
Lalu kita wujudkan istana impian
Untuk melahirkan putra putri yang mesra pada sang hidup
dan rindu pada sang maut
Dengan pipi-pipi merah jambu, bibir-bibir merekah, gigi-gigi putih dan
nafas wangi hingga semua mahluk suka bercakap padanya
Kukabar rahasia
Mengapa begitu aku mencintaimu
Hingga kusampaikan niat mengajak memintal benang yang kita kumpul
sebagai kain pengingat kematian
Kukabar rahasia
Mengapa begitu mesra aku padamu
Inginkah kau simpan dalam hatimu?
: Maut begitu percaya padaku
hingga dikabarkan rahasia itu
Jatimulya Jaya 4 Juli 2001, 15.40-16.14 WIB
Antologi Cerpen dan Puisi : “MAUT DAN CINTA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar