KEPADA ALLAH AKU BERDOA :

Jika kekasihku berumur pendek,
lebih pendekkan umurku
Agar aku lebih setia darinya
Tetapi jika kekasihku berumur panjang,
lebih panjangkan umurku
Agar dia tahu, betapa besar aku mencintainya

SANG EMBUN PANGERAN SEJATI

Kamis, 15 Desember 2011

Puisi : SANG EMBUN I

(1)
jiwaku bebas
tetapi aku bukan burung
yang mengembara ke lembah
lembah bukit gunung hutan
hutan sepi tapi tak mengalir dalam getah
dalam epidermis dalam angka dalam gurat kayumu
dalam akar akar dalam sangkar mencakar
cakar

bukan musafir
berjalan ke padang ke gang
gang kampung kota ke lorong
lorong sempit tapi tak menapak semak
ke serut ke ceruk ke gunduk
dalam rata lingkar almanak dalam telagamu
dalam khatam mengenyam kelam

bukanlah api
membakar ke tungku ke elpiji ke tulang
tulang kremasi ke abu ke arang
arang daratan tapi tak melayang dalam alir arus
arus sungai dalam relung dalam
laut dalam deras hujan dalam beku kutubmu
dalam belenggu sedu

aku sang embun
dibakar tak mati
membias dalam gelas
dalam kepak sayap dalam cawan
dalam tempayan teraba
sejuknya dalam dahagamu-
safir dalam airmata dalam pipa
pipa darah dalam hatimu
terasakah hadirku?

Palem VII Taman Galaxy Bekasi, 28 Juni 2001
09.00-09.45 WIB


(2)
 titik dalam tabik
sepoi dalam sepi
rasa dalam resah
terasakah hadirku?

Fly Over Klender, 29 Juni 2001
21.45-21.57  WIB


(3)
tekur dalam tengkar
tapi dalam tepi
segala dalam segara
bebaskah hadirku?

Fly Over Klender, 29 Juni 2001
22.06-22.09 WIB


(4)
tekur dalam tengkar
tapi dalam tepi
segala dalam segara

tekur dalam tepi
tapi dalam segara
segala dalam tengkar

tekur dalam segara
tapi dalam tengkar
segala dalam tepi

bebaskah kau?

Jatimulya, 29 Juni 2001
03.42-03.44 WIB, 030701

(5)
kurkalaketokngeguliatum
aku sang embun
bebaslah aku dari kungkung

kurkala...
kurkala...

Utan Kayu, 30 Juni 2001
20.08-20.12 WIB


(6)
kur - di sini semesta
dalam ruam dalam diri
dalam dingin dalam sepi batin
panjang

kurkala - irama musik sentak-sentak
orang-orang melempar sukmaku
dalam keping receh menyawer cintamu
di sana  

kurkalaketok - aku membias di gunung
gunung tak sampai menitik di daun
daun bergoyang terperosok ke bunga
bunga bergoyang terkapar di rumput
rumput bergoyang ke mana aku?

kurkalaketokngeguli - tanah tak lorong
tak celah tak tanah tanah
ke mana aku mencarimu?

kurkalaketokngeguliatum
dalam lorong dalam celah dalam tanah
dalam sepi amat-amat dalam sepi tak tamat tamat
dalam sepi semakin dalam sepi sekian kutampar
wajahku di api unggun dan
aku mati berkali-kali

Cisarua, 01 Juli 2001
01.50-02.15  WIB


(7)
sang sinar hangati bumi
anak-anak kembali bercengkrama
seolah tak terjadi tragedi
semalam

bapak dan ibu mereka kembali
bicara soal acara-acara
seperti lupa di antara mereka ada
yang mati berkali-kali

kurkalaketokngeguliatum
setitik wajah setitik resah
kurkalaketokngeguliatum
setitik darah setitik desah
kurkalaketokngeguliatum
setitik hati setitik nyeri
kur setitik berikan caya!

kini titik berkecipak
titik berkilau titik bertemperas
di mata-mata suka
di mata-mata duka
dalam kolam impian
dalam pelampung-pelampung karet
di mata anak-anak yang terbilas
dagingku meloncat menjemput sukma dari matamu

Cisarua, 01 Juli 2001
09.10-09.25 WIB


(8)
kurkala - sampailah aku
di jakarta

kurkalaketok - hilang bias tapi pias
hilang ruam tapi suam hilang dingin
tapi angin hilang sepi aku nyepi
hilang kau kaulah aku!

kurkalaketokngeguli - yo lorong
 yo celah yo tanah ayo kau!

kurkalaketokngeguliatum...
kurkalaketokngeguliatum...
kurkalaketokngeguliatum...

haha hadirlah!!?

Utan Kayu, 2 Juli 2001
08.22-08.36 WIB

Kumpulan Puisi dan Cerpen
Judul Buku 'SANG EMBUN'



Tidak ada komentar:

Posting Komentar